Manado,Infosulut.id – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menggelar apel siaga bencana menyusul adanya Cuaca ekstrem yang melanda provinsi Sulawesi Utara (Sulut) selang beberapa hari terakhir.

Dalam hal ini, Gubernur Yulius Selvanus memimpin langsung apel siaga tersebut dihalaman kantor Gubernur Sulawesi Utara (08/12/2025)
Apel pasukan ini dilakukan bersama Fotum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan seluruh instansi terkait diantaranya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulut.
“Saya memimpin apel gelar pasukan dan peralatan siaga bencana. Tujuan kita sederhana yaitu memastikan Sulawesi Utara siap menghadapi potensi cuaca ekstrem yang terjadi pada 6-8 Desember, serta peningkatan aktivitas masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru,” kata Gubernur Yulius .
Ia meminta semua pihak terkait untuk memperkuat komunikasi dan koordinasi dalam mengantisipasi dan menghadapi kemungkinan bencana.
“Saya meminta semua pihak untuk memperkuat koordinasi, menyiapkan personel dan logistik yang memadai, serta melakukan patroli rutin guna mencegah dan menangani potensi bencana seperti banjir dan longsor,” tegas Gubernur.
Gubernur juga menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak memaksakan aktivitas saat kondisi cuaca tidak aman.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulut intens menginformasikan perkembangan cuaca setiap saat.
“Dukungan dan informasi berkelanjutan dari BMKG sangat kita harapkan untuk memudahkan langkah-langkah pencegahan,” beber Gubernur.
Langkah antisipatif ini perlu dilakukan dimana menurut Gubernur Yulius Selvanus agar Sulut aman terkendali.
“Semua upaya ini saya lakukan tidak lain untuk memastikan Sulawesi Utara tetap aman, tertib, dan terlindungi bagi seluruh masyarakat. Sebab, saya selalu percaya: kesiapsiagaan adalah payung terbaik sebelum badai datang,” tegas Gubernur Selvanus
Sementara itu, Kepala Satker (Kasatker) BPJN Sulut 1, Ringgo Radetyo mengungkapkan, bahwa pihaknya telah melakukan identifikasi menyeluruh terhadap lokasi-lokasi yang memiliki potensi kerawanan bencana di wilayah kerjanya.
Langkah ini diambil untuk memastikan infrastruktur jalan tetap berfungsi optimal dan pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu selama masa libur Nataru.
”Seperti kita ketahui bersama, situasi cuaca saat ini tidak menentu. Khusus di Satker PJN Wilayah 1, kami telah bersiap dan mengidentifikasi lokasi berpotensi bencana, khususnya dalam bulan Desember hingga tahun baru nanti,” ujar Ringgo, Senin (08/12/2024)
Sebagai bentuk mitigasi resiko, Ringgo menjelaskan bahwa BPJN Sulut 1 telah menyiagakan peralatan berat atau Disaster Relief Unit (DRU) di dekat lokasi-lokasi yang dinilai memiliki potensi bencana besar.
”Kami menyiapkan DRU yang kita standby-kan di dekat lokasi berpotensi besar terjadi bencana. Sehingga ketika terjadi bencana, kita bisa merespons dengan cepat agar layanan infrastruktur jalan tetap berjalan baik bagi masyarakat,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ringgo merinci beberapa ruas jalan di wilayah PJN 1 yang menjadi fokus pengawasan karena rawan longsor maupun luapan air, antara lain:
• Ruas jalan dari Manado ke arah Tomohon.
• Kawasan Tanggari.
• Arah Ratahan hingga Buyat.
• Beberapa titik di daerah Kema – Rumbia.
• Wilayah Tumpaan ke arah Amurang.
• Area sebelum Poigar (rawan limpasan air dari hulu).
Penulis : Candle Rogaga






