Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Provinsi Sulut dr Devi Tanos MARS bersama Tim UPTD PPA mengunjungi SMAN 1 Motoling Rabu (13/10).(Foto:istimewah).
Manado, infosulut.id –
Menindaklanjuti kasus dugaan pelecehan seksual yang menimpa siswi di SMAN 1 Motoling yang sempat viral di media sosial, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Provinsi Sulut dr Devi Tanos MARS bersama Tim UPTD PPA, maupun pendamping psikolog maupun pendamping hukum pada Rabu (13/10) melakukan penjangkauan kasus anak yang diduga korban pelecehan seksual oleh oknum guru di sekolah.
Dimana, pada kesempatan itu Kadis P3A Sulut dr Devi Tanos MARS yang juga Istri Wakil Gubernur Sulut ini, juga melakukan pertemuan dengan siswi di sekolah sekaligus memberikan arahannya.
“Anak-anak jangan takut untuk melapor apabila memperoleh perlakuan pelecehan ataupun kekerasan, ada pemerintah dan undang-undang yang melindungi,” kata kadis yang turut didampingi Kepala UPTD PPA Marsel Silom.
Pada kesempatan tersebut, kadis juga menemui siswa korban pelecehan maupun keluarga korban. Selain memberikan penguatan, kadis juga memastikan akan terus melakukan pendampingan.
“Sejak berada di sekolah maupun di rumah, psikolog juga terus melakukan pendampingan dan siswi tersebut sudah mengalami banyak perubahan dan mulai terbuka dari tekanan yang dihadapi selama ini,” tukas Kadis.
SMA Negeri 1 Motoling yang merupakan sekolah SMA terbersih di Sulut tahun 2020 dan Sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi ini tercoreng oleh ulah oknum guru tersebut.(Kifli).