Foto : Kabid Pembinaan SMK Debby Mamangkey mewakili Kadis Dikda membuka kegiatan Workshop Penyelarasan Kurikulum Berbasis Industri bersama Kacabdin Minut – Bitung, Drs. Ernest Emor.
Bitung, Infosulut.id – Menjadi sesuatu yang membanggakan bagi SMK Negeri 2 Bitung. Pasalnya sekolah ini dipercaya menjadi Center of Excellence (CoE) bagi program keahlian Alat Berat dan Mekatronika.
Program CoE merupakan program dari Direktorat SMK Kemendikbud yang diluncurkan pada Juli 2020 lalu. Yaitu sebagai upaya menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Kejuruan.
Dimana salah satu amanatnya adalah revitalisasi SMK secara komprehensif untuk menghasilkan lulusan SMK yang berdaya saing.
Dan siap menghadapi tantangan dan dinamika perkembangan nasional maupun global.
Dimulainya program ini dimana Sekolah ini telah mendapatkan bantuan pembangunan Ruang Praktek Siawa (RPS) Alat Berat maupun Mekatronika dan Sanitasi, peralatan yang standar bengkel serta program pembelajaran SMK COE.
Pembangunan baru pun berbandrol miliar rupiah ditambah dengan program kegiatannya.
Foto : Para guru – guru alat berat dan Mekatronika mengikuti Workshop Penyelarasan Kurikulum Berbasis Industri.
Kata Kepala SMK Negeri 2 Bitung, Meryati Taengetan S.Pd Jumat (09/10) disaat melaksanakan Workshop Penyelarasan Kurikulum Berbasis Industri SMKN 2 Bitung Dengan PT. Unitied Tractors, Tbk. Cabang Manado dan PT United Can Compeny Ltd mengatakan, dalam programnya tidak hanya berupa pengadaan peralatan praktik yang memadai dan sesuai. Tetapi juga terdapat program pembentukan karakter siswa sekaligus pendidikan dan laithan bagi guru dan teknisi,
“Dengan ditunjuknya SMK N 2 Bitung sebagai Center of Excellence, berarti kami harus siap menjadi pusat keunggulan pada Jurusan Alat Berat dan Mekatronika. Sehingga menjadi rujukan model pembelajaran di jurusan tersebut,” katanya.
Kepercayaan sebagai pusat keunggulan ini merupakan hasil kerja keras dan tanggung jawab sekolah kepada para siswa. Sehingga dengan program ini siswa diharapkan lebih berkompeten di keahlian Alat Berat dan Mekatronika.
“Selain itu, siswa benar-benar memiliki karakter dan kompetensi sesuai industri,” ujar Meryati menambahkan.
Menindaklanjuti dan meningkatkan program tersebut telah dibangun RPS dan Sanitasi, peralatan yang standar bengkel serta program pembelajaran SMK COE.
“Tentunya RPS ini dibangun benar-benar sesuai dengan standar industri,” Katanya.
Sementara itu melalui Kepala Bidang pembinaan SMK, Debby Mamangkey yang hadir mewakili Kepala Dinas Pendidikan Daerah saat membuka kegiatan Workshop Penyelarasan Kurikulum Berbasis Industri di SMKN 2 Bitung berharap
dengan dibangunnya fasilitas maka harus dibarengi dengan Sumber Daya Manusia para guru dengan memiliki kemampuan dan keahlian sesuai jurusannya.
“Para siswa disini sangat diuntungkan adanya kerjasama dengan Industri, Dunia Usaha, Dan Dunia Kerja ( IDUKA ),” ungkap Kabid.
Katanya, memang seharusnya begini dimana DUDI harus kawin dengan Sekolah dan ini yang diharapkan oleh Pemerintah selama ini.
“Dengan adanya sistem kawin antara IDUKA dan Sekolah maka para guru dan siswa juga dilibatkan dalam pelatihan dan ini adalah penyelarasan Kurikulum Berbasis Industri,”ungkap Kadid Mamangkey.
Dia berharap bukan hanya jurusan alat berat dan Mekatronika yang dapat program ini, tetapi semua jurusan harus diupayakan dapat COE bantuan ini.
“Pendidikan karakter sangat diutamakan dalam program ini dan mari ini diterapkan kepada para Siswa dan kita harus menghilangkan pikiran masyarakat dimana anak lulusan SMK banyak pengangguran,” Jelasnya.
Kabid berharap agar Sekolah berusaha melahirkan Siswa SMK yang memiliki kemampuan dan ketrampilan yang luar biasa yang sudah siap kerja.
Sementara dari pihak IDUKA PT United Tractors, Nofry Mentu menjabat sebagai
Environment Health Safety & Social Responsibility mengatakan, pihaknya sangat mendukung penuh program Pemerintah khususnya dalam penyelarasan kurikulum berbasis industri di SMKN 2 Bitung.
“Dengan adanya penyelarasan kurikulum ini maka Sekolah nantinya menyiapkan lulusan yang siap pakai,” katanya.
Kata dia, pihak IDUKA akan membantu menyiapkan alat praktik, magang guru dan magang siswa, ujikompetensi serta sertifikasi.
“Kami menyelarasan kurikulum agar lulusan memang betul konek sehingga apabila masuk di perusahaan mereka sudah paham dan mempunyai kemampuan.
Dalam kegiatan tersebut dihadiri juga Kepala Cabang Dinas Pendidikan Minut – Bitung, Drs. Ernest Emor , para pihak IDUKA dan guru – guru jurusan Alat Berat dan Mekatronika.
Foto : Kabid Pembinaan SMK Debby Mamangkey bersama Kacabdin Minut – Bitung, Drs. Ernest Emor didampingi Kepsek SMK Negeri 2 Bitung, Meryati Taengetan S.Pd melihat pembangunan RPS Alat Berat yang sementara dibangun.
Foto : Kabid Pembinaan SMK Debby Mamangkey bersama Kacabdin Minut – Bitung, Drs. Ernest Emor didampingi Kepsek SMK Negeri 2 Bitung, Meryati Taengetan S.Pd melihat pembangunan RPS Mekatronika yang sementara dibangun.
Dalam kegiatan tersebut diterapkan protokol kesehatan Covid-19 baik pakai masker, menjaga jarak, tidak berkerumun dan mencuci tangan sebelum masuk ruangan.