Manado, Infosulut.id – Pada Senin, (03/11/2025) Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara melalui Kepala BPS Sulut, Aidil Adha merilis perkembangan Perekonomian di Sulut.
Perkembangan Indeks Harga Konsumen Provinsi Sulawesi Utara Oktober 2025
Pada Oktober 2025 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Sulawesi Utara sebesar 1,48 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,49. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Kotamobagu sebesar 1,90 persen dengan IHK sebesar 111,13 dan inflasi terendah terjadi di Kabupaten Minahasa Selatan sebesar 0,66 persen dengan IHK sebesar 109,15.
Inflasi y-on-y terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,97 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,36 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,13 persen; kelompok pendidikan sebesar 12,22 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,40 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 10,72 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,38 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,13 persen; kelompok transportasi sebesar 1,59 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,12 persen; dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,56 persen.
Tingkat inflasi secara month to month (m-to-m) Provinsi Sulawesi Utara bulan Oktober 2025 sebesar 0,12 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) sebesar 1,13 persen.
Perkembangan Nilai Tukar Petani Provinsi Sulawesi Utara Oktober 2025
Nilai Tukar Petani (NTP) Sulawesi Utara pada bulan Oktober 2025 naik 2,25 persen menjadi 134,24 dibandingkan dengan bulan September 2025 yang bernilai 131,29. Peningkatan NTP disebabkan kenaikan Indeks Harga yang diterima Petani (It) yang lebih besar dibandingkan kenaikan Indeks Harga yang dibayar Petani (Ib). Nilai It di Oktober naik sebesar 2,57 persen, sedangkan nilai Ib naik sebesar 0,32 persen.
NTP secara Year to Date (YTD) atau tahun kalender mengalami kenaikan sebesar 12,34 persen. Searah dengan itu, NTP secara Year on Year (YoY) atau tahun ke tahun juga mengalami kenaikan sebesar 18,51 persen.
Pada bulan Oktober 2025, dua subsektor mengalami kenaikan NTP dan tiga subsektor lainnya mengalami penurunan NTP. Subsektor yang mengalami kenaikan NTP yaitu subsektor Hortikultura sebesar 20,30 persen, dan subsektor Perikanan sebesar 0,27 persen. Subsektor yang mengalami penurunan NTP yaitu subsektor Tanaman Pangan yang turun sebesar 2,59 persen; subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,88 persen dan subsektor Peternakan yang turun sebesar 0,12 persen.
Dari enam provinsi di Pulau Sulawesi, hanya dua Provinsi mengalami kenaikan NTP yaitu Provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo dengan kenaikan masing-masing sebesar 2,25 persen dan 0,04 persen, sementara empat provinsi lainnya mengalami penurunan dengan penurunan terbesar terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah dengan penurunan sebesar 4,97 persen.
Indeks Konsumsi Rumah Tangga Sulawesi Utara secara bulanan mengalami kenaikan sebesar 0,40 persen. Subkelompok pengeluaran dengan kenaikan indeks terbesar adalah subkelompok Perawatan Pribadi Dan Jasa Lainnya yang naik sebesar 0,72 persen. Sementara subkelompok Perumahan, Air, Listrik Dan Bahan Bakar Rumah Tangga mengalami penurunan sebesar 0,03 persen.
Perkembangan Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara September 2025
Pada September 2025, kunjungan wisman di Sulawesi Utara mencapai 5.600 kunjungan. Jumlah ini turun sebesar 0,99 persen dibandingkan dengan Agustus 2025 (m-to-m) dan naik 16,89 persen dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun lalu (y-on-y). Wisman yang berkunjung ke Sulawesi Utara pada September 2025 didominasi oleh wisman yang berasal dari Tiongkok (81,18 persen), Jerman (4,32 persen), dan Singapura (1,84 persen).
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) di hotel bintang pada September 2025 mencapai 46,26 persen, mengalami penurunan sebesar 0,09 poin (m-to-m), dan turun sebesar 7,78 poin (y-on-y).
Sementara itu, rata-rata lama menginap tamu di hotel bintang mengalami penurunan sebesar 0,07 poin dibanding bulan Agustus 2025.
Jumlah perjalanan wisnas pada September 2025 mencapai 384 perjalanan. Jumlah tersebut meningkat sebesar 17,43 persen bila dibandingkan dengan Agustus 2025 (m-to-m), dan turun 69,79 persen dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya (y-on-y).
Jumlah perjalanan wisnus pada September 2025 mencapai 1.181.505 perjalanan. Jumlah tersebut turun sebesar 3,49 persen bila dibandingkan dengan Agustus 2025 (m-to-m). Bila dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya (y-on-y), naik 70,84 persen.
Pada Januari-September 2025, perjalanan wisnus di Sulawesi Utara mencapai 10,57 juta perjalanan. Jumlah ini naik 71,12 persen dibandingkan dengan kumulatif periode yang sama pada tahun 2024 (c-to-c).
Perkembangan Transportasi Laut dan Udara Provinsi Sulawesi Utara September 2025
Jumlah penumpang angkutan laut yang berangkat/embarkasi bulan September 2025 sebanyak 66.329 orang, naik 6,93 persen dibandingkan Agustus 2025 (62.029 orang). Penumpang yang datang/debarkasi juga naik sebesar 6,99 persen, dari 61.659 orang pada Agustus 2025 menjadi 65.966 orang pada September 2025.
Jumlah penumpang angkutan udara dalam negeri yang datang pada September 2025 sebanyak 64.608 orang, turun 1,69 persen dibanding Agustus 2025 (65.720 orang), dan jumlah penumpang yang berangkat juga mengalami penurunan sebesar 1,96 persen dari 65.166 orang pada Agustus 2025 menjadi 63.892 orang pada September 2025.
Jumlah penumpang angkutan udara luar negeri yang datang pada September 2025 sebanyak 10.101 orang, turun 0,21 persen dibanding Agustus 2025 (10.122 orang), dan jumlah penumpang yang berangkat juga mengalami penurunan sebesar 4,89 persen dari 10.888 orang pada Agustus 2025 menjadi 10.356 orang pada September 2025.
Perkembangan Ekspor dan Impor Provinsi Sulawesi Utara September 2025
Nilai ekspor Provinsi Sulawesi Utara Januari-September 2025 mencapai US$ 924,66 juta atau naik 57,97 persen dibanding periode yang sama tahun 2024. Sedangkan untuk nilai impor mencapai US$ 126,12 juta atau turun 19,66 persen dibanding periode yang sama tahun 2024.
Komoditas ekspor terbesar pada Januari-September 2025 masih didominasi lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15), senilai US$ 657,49 juta atau naik 84,89 persen dibanding periode yang sama tahun 2024. Sedangkan untuk komoditas impor terbesar adalah bahan bakar mineral (HS 27), senilai US$ 94,50 juta atau turun 10,68 persen dibanding periode yang sama tahun 2024.
Negara tujuan ekspor terbesar Provinsi Sulawesi Utara pada Januari-September 2025 adalah Tiongkok sebesar US$ 205,25 juta atau naik 64,59 persen dibanding periode yang sama 2024. Singapura menjadi negara asal impor terbesar Januari, September 2025 yang mencapai US$ 48,80 juta atau turun 23,75 persen dibanding periode yang sama tahun 2024.
Luas Panen dan Produksi Padi di Sulawesi Utara (Angka Sementara, Hasil KSA Amatan September 2025)
Luas panen padi pada 2025 diperkirakan sekitar 59,99 ribu hektare, mengalami kenaikan sebesar 0,86 ribu hektare atau 1,46 persen dibandingkan luas panen padi di 2024 yang sebesar 59,12 ribu hektare.
Produksi padi dalam bentuk Gabah Kering Panen (GKP) pada 2025 diperkirakan sebanyak 308,60 ribu ton GKP, mengalami penurunan sebanyak 8,84 ribu ton GKP atau 2,78 persen dibandingkan produksi padi GKP di 2024 yang sebanyak 317,44 ribu ton GKP.
Produksi padi dalam bentuk Gabah Kering Giling (GKG) pada 2025 diperkirakan sebanyak 265,53 ribu ton GKG, mengalami penurunan sebanyak 7,60 ribu ton GKG atau 2,78 persen dibandingkan produksi padi GKG di 2024 yang sebanyak 273,13 ribu ton GKG.
Produksi beras pada 2025 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sebanyak 149,21 ribu ton beras, mengalami penurunan sebanyak 4,27 ribu ton beras atau 2,78 persen dibandingkan produksi beras di 2024 yang sebanyak 153,48 ribu ton beras.
Luas Panen dan Produksi Jagung di Sulawesi Utara (Angka Sementara, Hasil KSA Amatan September 2025)
Luas panen jagung pipilan pada 2025 diperkirakan sebesar 27.556 hektare, mengalami penurunan sebesar 2.634 hektare atau 8,72 persen dibandingkan luas panen pada 2024 yang sebesar 30.190 hektare.
Produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14 persen pada 2025 diperkirakan sebanyak 108.934 ton, mengalami penurunan sebanyak 3.838 ton atau 3,40 persen dibandingkan pada 2024 yang sebanyak 112.772 ton.
Untuk info detail dan unduh data silahkan mengunjungi website sulut.bps.go.id.(Kifli).
Ini Perkembangan Terbaru Perekonomian di Sulut Bulan September dan Oktober 2025





