Henry Walukouw Dorong Komisi I DPRD Sulut Keluarkan Rekomendasi Politis Perihal Permasalahan Seleksi Paskibraka Sulut

oleh -90 views
oleh

Manado,Infosulut.id – Persoalan seleksi Paskibraka provinsi Sulawesi Utara kembali tersorot. Hal tersebut sebagaimana terungkap dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulut.

Sebagaimana disampaikan oleh Johari Pantouw dan Lisye Tewu yang hadir langsung dalam RDP tersebut sebagai bagian dari Pemerhati Paskibraka di Sulawesi Utara, Senin (13/10/2025) Ruang Rapat Komisi I DPRD Sulut.

Rapat dipimpin langsung oleh ketua komisi I Braien Waworuntu yang menanggapi persoalan siswa atas nama Velista Lasut yang digantikan, dikarenakan kekeliruan data peserta berasal dari tingkat kabupaten/kota.

“Bagaimana mau diganti, Pak? tanggal lahir yang satu 10 April 2009, sementara hasil pemeriksaan kesehatan mencatat 4 Oktober 2009. Kesalahan berasal dari daerah, bukan dari provinsi,” celetuk Braien

Kembali Ia mengatakan bahwa meskipun ada kesalahan, semangat dari Pemerintah Provinsi, khususnya Gubernur, tetap tinggi dalam mendukung Paskibraka.

Katanya, bahwa Gubernur Yulius Selvanus sangat antusias mengenai Paskibraka tersebut, bahkan beliau berkomitmen untuk membantu siswa-siswi berprestasi untuk bisa masuk Akmil maupun Akpol. Namun

harus diakui, tidak ada yang sempurna, baik di tingkat daerah maupun provinsi.

”Pentingnya kolaborasi dan perbaikan agar ke depan proses seleksi bisa berjalan lebih baik. Kita harus bekerja sama untuk membawa Sulut lebih maju,”jelasnya .

Mendengar apa yang disampaikan oleh ketua Komisi I, Tampil Anggota DPRD Sulut Henry Walukouw, yang mempertegas pentingnya untuk dilakukan Evaluasi.

“Saya menghargai peran para pemerhati Paskibraka. Kritik dan masukkan adalah bagian dari evaluasi agar ke depan bisa lebih baik,” ucap Henry

Ia bersepakat bahwa tidak ada yang sempurna seperti yang diungkapkan ketua Komisi I DPRD Sulut, namun setiap kesalahan tetap harus dicermati dan diperbaiki.

“DPRD Sulut harus mengeluarkan rekomendasi politis sebagai bentuk tanggung jawab dan pembenahan ke depan. Ini bukan soal menyalahkan siapa-siapa, tapi kita harus memberi catatan perbaikan yang konkret,” sahutnya.

Lebih lanjut Ia menyoroti pentingnya peran Kepala Badan Kesbangpol dalam membangun komunikasi yang harmonis dengan para pemerhati dan purna Paskibraka.

“Kurangnya komunikasi yang baik harus menjadi catatan. Pemerhati dan alumni Paskibraka punya kepedulian, jadi seharusnya suara mereka juga didengar,” celetuknya

Tambahnya, menegaskan posisi DPRD yang seharusnya menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah.

“Kita di DPRD ada untuk masyarakat. Aspirasi mereka adalah dasar kita dalam mendorong perubahan dan perbaikan ke depan,” tutup Walukouw

(Candle)