Dekan Fisip Unsrat Dr Ferry Daud Liando MSi foto bersama para peserta seminar yang digelar pada, Sabtu (4/10/2025), di aula Fisip Unsrat Manado.(Foto:Ist).
Manado, Infosulut.id – Dekan Fisip Unsrat Dr Ferry Daud Liando MSi merasa sangat bangga para jurnalis bisa menaruh perhatian khusus pada lingkungan.
Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Seminar Jurnalistik dengan tema Peran Media pada Pelestarian Lingkungan yang digelar The Society of Environtmental Journalists (SIEJ) atau Masyarakat Jurnalis Lingkungan Indonesia Sulut pada Sabtu (4/10/2025) di aula Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Unsrat.
Kegiatan tersebut dilaksanakan bersamaan dengan Musyawarah Daerah (Musda) ke 1 SIEJ Daerah Sulut yang juga dihadiri Ketua Umum SIEJ Joni Aswira Putra melalui Zoom.
“Tema yang kita bahas kali ini relevan, karena sebetulnya saya bangga jurnalis bisa menaruh perhatian khusus pada lingkungan,” kata Ferry Daud Liando.
Dia menambahkan, dengan menaruh perhatian pada isu lingkungan, sebetulnya merupakan upaya untuk mempersiapkan masa depan dan menyelamatkan masa depan. Karena dampak dari persoalan lingkungan, akan terjadi nanti ke depan.
“Biasa yang terjadi, kita merauh perhatian pada isu lingkungan ketika sudah terjadi banjir. Tapi ketika dalam keadaan tidak bencana, sebagian tidak peduli,” kata dia.
Dia pun menambahkan, aspek lingkungan juga terkait dengan upaya pemerintah baik nasional maupun daerah dalam mengejar pertumbuhan ekonomi. Dengan target itu, salah satu sektor yang terancam adalah lingkungan.
“Semua potensi sumber daya alam bisa dikeruk dalam rangka mengejar petumbuhan ekonomi. Apalagi daerah itu kan efisiensi. Otomatis daerah tidak bergantung dari pusat,” jelas dia.
“Bagaimana daerah mendapatkan pendapatan, mana yang gampang, bisa saja pertambangan, perijinan, dan bisa jadi lingkungan juga akan terganggu,” ungkap Liando.
Terkait kondisi itu, Liando mengajak para jurnalis bersama para akademisi untuk terus berjuang ikut menyelamatkan lingkungan. Karena sesungguhnya, menyelamatkan lingkungan itu menyelamatkan nyawa manusia.
“Kita selamatkan masa depan. Tugas kita sangat mulia, dan bagian dari ketaatan pada agama yang kita anut,” ungkap dia.
Terkait peran para jurnalis, Dekan Fisip Unsrat menyampaikan sejumlah harapan, koreksi dan juga masukan untuk tetap menjaga independensi, profesionalisme dan etika. Tidak menjadi bagian dari salah satu kekuatan sosial politik.
“Kita sama-sama saling mengoreksi, jangan sampai karena nila setitik merusak susu sebelanga,” tambahnya.
Joni Aswira Putra dalam paparannya, menjelaskan terkait berbagai isu lingkungan yang dihadapi dunia saat ini dan juga peran SIEJ sebagai jurnalis yang konsern untuk isu lingkungan. Dia juga menyentil terkait proyek reklamasi di Pantai Karangria Manado, hingga pertambangan di Sulut termasuk di Kabupaten Kepulauan Sangihe.
“Peran media dan jurnalis untuk terus mengawal isu-isu lingkungan, SIEJ hadir untuk menyikapi persoalan ini,” kata dia.
Joni menambahkan, dengan baik statusnya SIEJ Simpul Sulut menjadi SIEJ Daerah Sulut maka peran-peran dalam mengawal isu lingkungan semakin diperkuat.
Seminar jurnalistik ini turut dihadiri sejumlah pihak seperti Balai Karantina Sulut, LBH Manado, Yayasan Kinatouan Pelestarian Alam Sulawesi, penggiat lingkungan Jull Takaliuang, serta para jurnalis anggota SIEJ Sulut.(Kifli).
Seminar Jurnalistik SIEJ, Ferry Liando : Bangga Jurnalis Ikut Peduli Soal Lingkungan
