Manado,Infosulut.id – Peran Generasi Z (Gen Z) dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) semakin signifikan seiring dengan peningkatan kesadaran politik di kalangan mereka.
Mereka yang lahir di era digital (Gen Z) memainkan peranan penting dalam mendorong perubahan dan menyuarakan aspirasi mereka melalui berbagai cara.
Sebagaimana yang diungkapkan pembina komunitas Petisi Gen Z Erdysep Dirangga atau yang akrab disapa Erga bahwa peran utama Gen Z dalam Pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 sebagai pemilih yang kritis dan rasional.
“Dengan ketelitian mereka Gen Z cenderung mencari informasi dari berbagai sumber, membandingkan program kerja para calon, dan menilai rekam jejak calon pemimpin,” ungkap Erga Minggu, (27/10/2024).
Lanjut Erga, mereka tidak mudah terpengaruh oleh kampanye emosional semata, tetapi lebih memilih berdasarkan visi, misi, dan rencana konkret yang ditawarkan oleh para calon.
Tak hanya itu, ia menambahkan bahwa dengan pengaruh yang besar di media sosial, Gen Z mampu mengajak sesama anak muda untuk terlibat aktif dalam Pilkada.
“Mereka sering menggunakan platform digital untuk berbagi informasi terkait calon, program kerja, dan agenda Pilkada, sekaligus menyebarkan ajakan untuk menggunakan hak pilih. Peran ini penting karena sering kali angka partisipasi pemilih muda cenderung rendah,” jelasnya.
Sembari melanjutkan narasinya ia menuturkan bahwa, Gen Z adalah generasi yang tumbuh dengan media sosial, sehingga mereka memiliki kemampuan untuk memanfaatkan platform media sosial secara efektif.
Katanya lagi, Mereka bisa mengawasi jalannya kampanye, mengkritik kebijakan yang tidak sesuai, dan mengawasi jalannya Pilkada secara transparan.
Kemudian dengan mengangkat isu-isu tertentu di media sosial, mereka juga dapat mempengaruhi opini publik serta meningkatkan kesadaran tentang pentingnya keikutsertaan dalam pemilihan.
“Jangan pernah remehkan Gen Z, karena mereka sering kali mendorong agenda inklusivitas, keberagaman, dan keberlanjutan dalam politik lokal, menuntut calon kepala daerah yang memperhatikan isu-isu seperti kesetaraan gender, inklusi sosial, perlindungan lingkungan, dan peran generasi muda dan ini memaksa para calon untuk lebih peka terhadap isu-isu yang relevan bagi anak muda,” tegas Erga.
Tambah Erga, sebagai generasi yang terbiasa dengan teknologi, Gen Z sering terlibat dalam inisiatif-inisiatif pengawasan pemilu berbasis aplikasi dan teknologi digital.
“Mereka memiliki kemampuan memanfaatkan teknologi untuk melaporkan kecurangan, kampanye hitam, atau pelanggaran lainnya secara cepat dan efektif,” Pungkasnya
*Candle