Kepsek SMKN 1 Tomohon, Ainun M Saleh melihat Para Siswa yang siap magang ke Jepang mengikuti pelatihan di Sekolah sebelum berangkat.
Tomohon, Infosulut.id – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara yang dipimpin Gubernur Olly Dondokambey, SE dan Wakil Gubernur Drs. Steven Kandouw terus gencar mendorong lulusan SMK untuk kerja dan magang ke Jepang.
Diketahui, Pemagangan Luar Negeri adalah bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan secara utuh dan terpadu di Indonesia dan di luar negeri oleh lembaga pelatihan kerja atau perusahaan atau instansi pemerintah atau lembaga pendidikan di bawah bimbingan dan pengawasan instruktur dan/atau pekerja yang lebih berpengalaman, dalam proses produksi barang dan/atau jasa dalam rangka penguasaan keterampilan atau keahlian tertentu (Permenakertrans Nomor : Per. 08/Men/V/2008).
Magang di Jepang adalah program pelatihan kerja yang dilakukan di Negara Jepang dan ditujukan untuk para lulusan SMA/ SMK sederajat atau disebut dengan Program IM JAPAN. Program pelatihan kerja yang diselenggarakan oleh Disosnakertrans ini merupakan kerja sama antara Pemerintahan Indonesia dan Pemerintahan Jepang.
Selain Disosnakertrans, program ini juga bisa dilakukan oleh LPK atau Lembaga Pelatihan Kerja swasta yang telah mendapatkan izin dari Kementerian RI Bidang Lattas Pemagangan. LPK ini biasanya disebut sebagai SO (Sending Organization).
Program magang ke jepang dilaksanakan untuk tujuan mencari ilmu pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan teknik peserta, melatih serta meningkatkan kedisiplinan, dan mensejahterakan peserta magang mau pun keluarganya. Hal ini karena peserta magang akan mendapatkan kompensasi berupa gaji atau uang saku yang nominalnya tidak sedikit.
Meski peserta magang mendapatkan gaji, magang ke Jepang ini tidak sama dengan kerja sebagai TKI atau TKW. Perbedaan ini terletak pada status, gaji, fasilitas, dan juga perlindungan hukum yang diberikan. Selama berada di Jepang, peserta magang akan mendapatkan fasilitas rumah tinggal khusus atau apa-to (apartemen) lengkap dengan fasilitasnya. Selain itu, kamu juga mendapatkan sepeda sebagai alat transportasi.
Program magang Jepang ini dilaksanakan selama 3 tahun. Namun, peserta juga diberi kesempatan untuk memperpanjang hingga 5 tahun. Waktu pelaksanaan magang ini dibagi dalam beberapa tahap, antara lain:
1. Bulan pertama disebut masa training atau masa Jisshusei yang dilakukan di training center.
2. Bulan ke-2 sampai 12 adalah masa evaluasi kompetensi
3. Program pemagangan bulan kedua sampai dengan tahun ketiga disebut technical intern training atau masa Jisshusei.
4. Perpanjangan magang menjadi 5 tahun. Perpanjangan masa magang ini bisa dilakukan apabila kamu dan perusahaan sepakat untuk memperpanjang masa praktek kerja.
Khusus untuk SMK Negeri 1 Tomohon, menurut Kepala Sekolah, Ainun M Saleh saat ditemui di Sekolah pada Selasa (16/07/2024) menyampaikan, ada 10 Siswanya yang lolos untuk magang ke Jepang.
“Ya mereka telah mengikuti seleksi ada 30 siswa dan telah dinyatakan lolos ada 10 Siswa untuk magang ke Jepang pada Tahun 2025 nanti,”ungkap dia.
Lanjut Saleh, para siswa ini dari jurusan keahlian TITL, TKJ, DPIB dan TKR
“Semoga mereka bisa berhasil magang di Jepang dan bisa diterima kerja disana,”harapnya.
Sementara melalui Florentia Mayo Ariani salah satu pembimbing mengatakan, sebelum berangkat mereka belajar budaya kerja dan bahasa Jepang dulu dan disini mereka mulai belajar dua bulan yakni 27 Juni – 27 Agustus 2024.
“Kami dampingi mereka terus sampai turun nanti, karena mereka
genap umur 18 tahun dulu karena sekarang mereka ada yang baru 17 Tahun,”kata dia.
Florentia Mayo Ariani pun berharap agar pada saat turun nanti mereka sudah siap.(Kifli).
Ini 10 Nama Siswa yang Lolos Ke Jepang
1. Junichi Koroh
2. Moreno Pontoh
3. Brando Pusung
4. Michelle Anakotta
5. Danish Rares
6. Cindy Annur Putri
7. Jocelyn Pontoh
8. Adriano Tiow
9. Jovan Wati
10. Meisel Aring