Melihat Penerapan P5 Dalam Kurikulum Merdeka di SMKN 8 Manado

oleh -84 views

Manado, Infosulut.id  – Projek Penguatan Profil Pelajaran Pancasila (P5) diterapkan dalam kurikulum merdeka untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila kepada pelajar Indonesia. Lantas, apa itu P5 dalam kurikulum merdeka?

P5 merupakan singkatan dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Program ini bertujuan untuk memberi kesempatan kepada para peserta didik untuk mempelajari isu-isu penting di sekitar.

Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar. Proyek ini dilakukan untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam profil pelajar pancasila.

Berdasarkan Kemendikbudristek No.56/M/2022, P5 ini adalah kegiatan kokurikuler berbasis proyek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi. Juga sebagai upaya mewujudkan karakter sesuai dengan profil pelajar pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.

Penerapan P5 ini didasarkan pada kebutuhan masyarakat atau permasalahan di lingkungan satuan pendidikan. Artinya, para pelajar diajak untuk belajar dari lingkungan sekitarnya.

Dengan kata lain, pelajar diberi kesempatan untuk ‘mengalami pengetahuan’. Sebagaimana ditegaskan oleh Ki Hajar Dewantara bahwa anak-anak mesti didekatkan hidupnya kepada kehidupan rakyat agar mereka tidak hanya memiliki pengetahuan saja, tapi bisa mengalaminya sendiri.

Program P5 ini diterapkan di SMK Negeri 8 Manado. Dalam pantauan di Sekolah, puluhan Siswa kelas 10 selang minggu ini atau selama 5 hari mulai Senin – Jumat melaksanakan kegiatan lingkungan dengan pembuatan taman Sekolah.

Kepala SMKN 8 Manado, Sonny Seon MPd saat ditemui media Infosulut.id menyampaikan, P5 kali ini para siswa membuat taman dan ini berdasarkan tema yang mereka ambil terkait lingkungan hidup.

“Kami berharap mereka para siswa bisa mempunyai dasar profil pacasila dengan kemandirian, gotong royong dan kreativitas,”kata Kepsek.

Lanjut Kepsek, dalam kegiatan proyek ini, peserta didik berkesempatan mempelajari tema-tema atau isu penting sekitar. Beberapa contohnya seperti isu perubahan iklim, anti radikalisme, kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi, dan kehidupan berdemokrasi.

“Hal tersebut diimplementasikan agar peserta didik dapat melakukan aksi nyata dalam menjawab isu-isu tersebut sesuai dengan tahapan belajar dan kebutuhannya. Sederhananya, P5 dijadikan sebagai sarana belajar yang mendorong peserta didik berperilaku kompeten, berkarakter, dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai pancasila,”ungkap Seon.

Lanjut Seon, Adapun profil pelajar pancasila yang hendak diwujudkan yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, serta kreatif.

“Dimensi-dimensi ini menunjukkan bahwa profil pelajar pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif saja. Tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia dan warga dunia,”tutupnya.(Kifli).