Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sulut, Joko Supratikto saat mengahadiri HLM TPID di Bolmut. (30/07/2025).(Foto: Dokumentasi BI Sulut).
Bolmut, Infosulut.id – Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sulut, Joko Supratikto saat menghadiri High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) menegaskan, data per Juni 2025 mencatatkan inflasi Sulawesi Utara sebesar 1,85% (ytd), lebih tinggi dari akumulasi realisasi nasional.
“Komoditas beras dan cabai rawit menjadi pendorong utama inflasi akibat keterbatasan pasokan dan gangguan cuaca,”ungkapnya.
Lanjut dia, sebagai bentuk respons terhadap tantangan tersebut, pemerintah daerah bersama TPID dan Bank Indonesia akan terus mendorong penguatan program pengendalian inflasi.
“Dalam jangka menengah, penguatan ketahanan pangan juga didorong melalui program PATUA (Petani Unggulan Sulawesi Utara,”jelasnya.
Diharapkan dia, partisipasi PATUA ke depan dapat diperluas agar semakin banyak petani lokal yang memperoleh akses terhadap dukungan teknologi, benih unggul, serta pelatihan berbasis digital farming untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing.
“Keberhasilan dalam pengendalian inflasi dan digitalisasi daerah hanya dapat dicapai melalui kolaborasi lintas sektor yang solid, kepemimpinan yang berkelanjutan, dan keterlibatan aktif seluruh pemangku kepentingan,”ungkapnya.(Kifli).
Kepala BI Sulut : Pendorong Inflasi Juni 2025 Akibat Keterbatasan Komoditas Beras dan Cabai Rawit
