Kesejahteraan Kariawan Hingga Dana BOPO Bank SulutGo DiSoroti Tim Banggar DPRD Sulut

oleh -177 views

Manado,Infosulut.id – Anggota Badan Anggaran (BANGGAR) DPRD Sulut Kembali menyoroti terkait kesejahteraan Kariawan Bank SulutGo hingga Biaya Operasional Per Pendapatan Operasional (BOPO) .

Kala itu anggota Banggar yakni Jems tuuk mengungkapkan “Dimasa pak James Salibana dan kawan kawan, kemudian di pindahkan ke Dirut dari BNI pak dendeng, semua fasilitas kesejahteraan dari kariawan BSG di potong kiri kanan, di blok kiri kanan, tapi profitnya bukan dia naik tetapi malahan turun,” tutur Jems tuuk Kamis (01/08/2024) Ruang rapat DPRD Provinsi Sulut

Sahut Jems lagi ia selalu mengatakan di banyak tempat kalau ia yang menjadi Dirut bank Sulut, Ia bisa memberikan 700 miliar/tahun

Kemudian Jems melanjutkan dengan menanyakan terkait Biaya Operasional Per Pendapatan Operasional (BOPO) .

“Pak Machmud saya minta dokumen, nah saya butuh data untuk mengevaluasi hal ini, seharusnya profitnya sekitar 650-700, Saya curiga BOPO ini terlalu besar, karena pegang data ya, maaf apakah BOPO ini digunakan oleh Direksi BSG naik First Class ke America, salah satu membebani itu, dimana kariawan mau makan ajah susah,” jelas Jems

Tanya Jems lagi, apakah ada kegiatan kegiatan lain yang di dalam ruangan ini .

“Dulu saya katakan kepada pak Pepah (Direktur Utama bank SulutGo tahun 2021), anda melakukan window dressing, dia bilang nyanda, dan saya katakan bisa dibuktikan, mulai saat itu juga dia sudah tidak datang lagi,” katanya .

Imbuh lagi jems jikalau dia (Pepah) melakukan window dressing, harusnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masuk. Ini bisa ditemukan yang disebut kerak putih yang ada di BSG.

“Saya butuh penjelasan lebih detail sama halnya yang di mintakan oleh pak Victor, Torang pe profit berapa si, BOPO nya berapa,” tanya Jems tuuk

Jems kembali menjelaskan mengenai masa lalunya, Kenapa ia terlalu mencintai kariawan bank Sulut, karena Jems tuuk dulu pernah menjadi kariawan bank.

“jadi kalau sudah waktunya tutup buku, ada pembagian tantiem 7x gaji atau 12x gaji, karena kebahagian dari seorang kariawan cuman disitu, dia takumpul tu doi dia belanja,” jelas tuuk

Ungkap jems lagi, ia sangat tidak percaya dengan data dari bank Sulut Mengenai BOPO yang ada.

“BOPO itu kalau tidak salah, beban operasional bahagi pendapatan operasional, kalau dia 80% maka ada Something, penyakit ini yang membuat bank Sulut tidak bisa eksis,” pungkas Jems tuuk .

Peliput : Candle
Editor : Kifli