Manado,Infosulut.id – Srikandi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang juga Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulut Jeane Laluyan angkat suara dalam RDP Lintas Komisi bersama Pertamina .
Rapat Dengar Pendapat (RDP) tersebut adalah tindak lanjut dari persoalan Demonstrasi yang dilakukan oleh para supir truck beberapa waktu yang lalu, menyusul antrean panjang dan kelangkaan Bahan Bakar Minyak Solar Subsidi, dan Oknum Mafia Minyak.
Tak hanya itu, dalam RDP juga dibahas mengenai pelayanan dari pihak SPBU yakni mulai dari nomor antrian hingga Barcode yang dinilai merepotkan para supir truck di-Sulawesi Utara, Selasa (30/09/2025) .
Jeane Laluyan menegaskan, bahwa persoalan seperti ini harus ditangani dengan cepat, karena sudah meresahkan Masyarakat.
”Bapak ibu yang ada diruangan ini, sejujurnya kita semua sudah tahu, permasalahannya ada dimana, cuman mau apa tidak kita selesaikan berdasarkan komitmen dan tugas masing masing, apalagi bapak Angga Yudawinata Putra selaku dari Pertamina sudah beberapa kali melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama komisi II,”ucap Jeane .
”Kalau tidak salah bapak saya sering WA, dan saya men-share apabila ada keluhan mengenai SPBU yang bermasalah, dan kemudian di jawab oleh bapak ”oia buk sudah diberikan sanksi”. Penjelasan yang bapak jelaskan tadi sudah sering saya dengar, Komisi II sudah dengar dan kurang lebih hampir setahun dan tidak ada jalan keluar,”beber Laluyan
Kemudian Jeane mempertanyakan komitmen dari pihak Pertamina khususnya Angga Yudawinata Putra apakah mau bersama sama dengan Masyarakat atau tidak, ”Saya tidak menuduh tetapi bapak tahu tidak pada saat pengisian BBM, Saya tidak berbicara Pertamina tetapi “Oknum”, bapak tahu tidak kinerja mereka, tidak kan ? tidak sampai disitu kan ?,”tanya Jeane .
Ia bahkan menjelaskan pernah menantang Pertamina untuk coba menyisihkan uang dan bikin sayembara, apabila Masyarakat menemukan ada kejanggalan dan melihat ada sopir yang menyalahgunakan BBM subsidi agar dikasih reward Rp.5juta, dan disembunyikan nama pelapor, ”itu baru serius dari Pertamina,”kata Jeane .
Kembali Ia juga menuturkan ketika berbicara harus sesuai data dan aturan, sebab ketika di cek kebiro Perekonomian kuota dan sisah Solar Subsidi per/Agustus kuotanya ada 163ribu kilo liter baru terealisasi 108ribu kilo liter sisanya masih ada 55ribu kilo liter, tapi antrian panjang masih ada, dan yang berhak sudah tidak mendapatkan haknya.
”Seperti yang dikatakan oleh ketua saya itu, ada Driver yang bisa menggunakan 1-8 Barcode bahkan ada fotonya di-saya, tapi kok tidak diusut, disini mau 10 kalipun RDP tetapi kita yang hadir diruangan ini tidak memiliki semangat yang sama ya pasti akan begini begini terus, jangan sampai Masyarakat semakin marah, kita digaji, kita kerja bukan tidak digaji dan Bos kita adalah Masyarakat,”jelasnya.
Kembali Laluyan melanjutkan Narasinya, agar jangan menunggu Masyarakat action, itu artinya mereka sudah menangis sebab hak mereka tidak didapatkan, jadi Ia menyarankan agar disepakati komitmen dulu sebab masing masing punya tupoksi (tugas,pokok dan fungsi).
”Kebetulan hari ini ada bapak yang dari Polda misalnya ya pak ada oknum dari Polda lo atau ada oknum dari Pertamina, ada yang oknum dari SPBU, Makanya kita sama sama, kalau kita hanya berbicara ”jadi bagaimana ini ?”. Tidak akan selesai,”celetuk Laluyan.
”Saya kemarin sampai disebutkan nama saya, setelah selesai RDP dengan ibu Jeane tidak ada penyelesaian, malu saya duduk disini kalau saya tidak bekerja dengan baik, jadi tolonglah bapak/ibu yang hadir diruangan ini kita bersama sama mempunyai semangat yang sama . Pecahkan masalah ini kita mencari jalan keluarnya bersama,”pugkasnya
(Candle)