Manado,Infosulut.id – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulut lintas komisi menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama RS. Prof Kandou, Ruang rapat serbaguna DPRD Sulut, Senin (16/06/2025) .
Sekretaris Komisi IV Cindy Wurangian menyampaikan beberapa hal dalam rapat tersebut, Hingga bisa mendapatkan Hasil konkrit untuk dijadikan rekomedasi dan dibawa DPRD ke Komisi IX DPR RI dan Kementerian Kesehatan.
“Pertama, saya mengungkapkan rasa belasungkawa kepada keluarga dari almarhum Gabriel. Saya merasa sangat sepenanggungan dengan keluarga, karena saya juga pernah mengalami hal yang sama,” ungkap Cindy.
Sembari melanjutkan narasinya, Ia mengatakan pada intinya dia melihat pihak keluarga dengan hati yang terbuka, menyampaikan dengan jelas sebab mereka tidak meminta apa-apa. Pihak keluarga cuma minta ada permohonan maaf dari pihak yang lalai.
“Tapi kan dari tadi tidak ada pak. Mungkin semuanya yang ada di sini berpikir bukang kwa kita itu, bukang kita yang bilang alat rusak, ngoni nda datang pa torang, yang ada handle pa ngoni dokter, koas dan perawat. Tapi bagaimana mungkin mereka menemui para direksi. Mereka mana tau harus ke mana. Yang pasti ini rumah sakit yang dipandang paling baik di sini. Jadi yang pertama permohonan maaf itu tadi pak, secara resmi perlu disampaikan,”kata ketua fraksi partai Golkar tersebut .
Tak sampai disitu, Ia juga menilai manajemen RSUP Kandou bobrok. “Saya melihat memang ini bobrok. Kita harus akui bersama tidak untuk menunjuk jari kepada seseorang, tetapi memang sudah lama bobrok,”jelas Cindy
Kemudian katanya, karena histori bobrok ini sudah begitu mendarah daging maka tiap ada pemimpin yang baru, Hal itu akan mengikuti irama kerja dari pemimpin sebelumnya yang mengakibatkan bobrok juga
Ia mendorong tragedi ini digunakan supaya bisa ada perbaikan. Perbaikan yang benar-benar berarti mulai dari SOP ketika pasien masuk dia ditangani oleh siapa.
“Harus ada papan nama, tanda pengenal. Jadi, orang yang bicara itu tahu bahwa saya ini sementara dinilai, kalau tidak ada nama mereka bisa asal-asalan,”kata Cindy.
Menurut dirinya, Lalu para dokter datang ke DPRD, kalau ini dari sisi pasien. Para dokter ke dewan datang mengeluh tentang remunerasi.
“Para direksi ini juga kan yang kita panggil hearing waktu itu, Jadi dari sisi dokter maupun pasien dua-duanya mengeluh. Ini tugas dari pimpinan untuk mengetahui”sahutnya
“Kalau bapak tadi salah satu tadi berkata ‘oh kami tidak tahu’, ‘saya baru mendengar’. Ini tugas para pimpinan pak untuk mencari tahu apa yang terjadi, apa yang perlu diperbaiki,” tuturnya.
Cindy menegaskan, dalam RDP ini harus ada rekomendasi hasil kesimpulan yang kongkrit dari rapat ini.
“Keinginan keluarga tadi sudah jelas, harus ada permohonan maaf. Tentunya permohonan maaf itu disertai dengan komitmen untuk memperbaiki,” ucap Cindy
Di tempat yang sama, Plt Direktur Operasional Layanan RSUP Kandou, dr. Wega Sukanto menyampaikan, mewakili seluruh jajaran RSUP Kandou, mereka mengucapkan turut berdukacita sedalam-dalamnya dan mereka berkomitmen memperbaiki pelayanan di RSUP Kandou supaya kejadian ini tidak terulang lagi.
“Kami juga memohon maaf atas pelayanan kami. Komunikasi kami akan memperbaiki seluruhnya sehingga menjadi lebih baik lagi,”pungkasnya.
Diketahui beberapa waktu yang lalu Gabriel Sineleyan, seorang pasien meninggal karena tak mendapatkan tindakan operasi di RSUP Prof R D Kandou Manado selama hampir dua bulan karena alasan alat medis untuk operasi rusak.
Penulis : Candle Rogaga