Manado, Infosulut.id – Permasalahan Sungai Bailang & Mahawu di Kota Manado Provinsi Sulut, kembali di Sentil dalam Rapat dengar pendapat (RDP) Komisi III Dewan Perwakilan Rakyar Daerah (DPRD) Provinsi Sulut dalam rapat bersama Balai Sungai Sulawesi I, karena sudah Hampir 10 tahun masalah tersebut belum juga tuntas.
Rapat dipimpin langsung oleh Sekretaris Komisi III DPRD Sulut, Amir Liputo Senin (03/06/2024) di Ruang rapat komisi III,
Amir Liputo mengungkapkan sudah hampir 10 tahun masalah sungai bailang ini belum juga tuntas .
“Tolonglah, ternyata setelah kami membaca draf laporan ini, penanganan masalah sungai bailang dan Mahawu ini belum ada,” kata Amir dalam rapat tersebut.
Lanjut Amir dengan mengatakan, ketika 2 aliran sungai ini bertemu yang mendapatkan dampaknya yakni pesantren, gereja, masjid, sekolah serta pemukiman penduduk, yang rata – rata ekonominya dibawah .
“Yang dalam hukum agama apapun ketika mereka ini berdoa, Bahaya kita pak, cepat Tuhan kabulkan,” jelas Amir kepada Kepala balai sungai Sulawesi I Sugeng Harianto.
Kembali beliau memohon agar sungai tersebut segera di tangani, karena kata beliau setiap kali ada pembahasan RDP sungai bailang dan Mahawu tidak ada anggarannya. Dan setiap banjir pasti dikeluarkan hanya dana sisa
Bahkan menurut Amir sendiri, pernah dulu terjadi masalah dilapangan, dan dikatakan oleh pihak balai, untuk dananya sudah dikembalikan, karena waktunya habis.
“Itu ditengah sungai pak, ditengah tetesan air mata orang-orang yang mengharapkan segera dibuat, mudah mudahan dengan kepala sungai yang baru lagi, minimal teranggarkan dan desainnya selesai,” tutur curhatan hati dari Amir Liputo.
Selanjutnya Amir kembali mengatakan tidak setuju dengan pekerjaan yang terjadi sekarang, karena tidak menyelesaikan masalah.
“Setiap Hujan Malah semakin parah, itu tanggul yang ada kemudian di ganti dengan Bronjong, saya ini STM dan Bronjong ini bukan untuk menahan air, ini tanggul permanen di rombak, ane bin ajaib dan di ganti dengan Bronjong,” sahutnya
Kemudian Amir juga mengatakan kepada balai sungai, bahwa pihak mereka sudah pergi ke kementrian dan diberikan angin surga dan hari ini setelah diperiksa seperempat rupiapun tidak ada.
Belum habis juga curahan Hati dari sekretaris komisi III Amir Liputo tentang permasalahan Sungai Bailang Mahawu, berikut giliran Yongkie Limen yang juga Mempertanyakan anggaran dari balai sungai Sulawesi untuk Perbaikan sungai tersebut .
“kalau pihak balai bilang tidak ada dana, tahun ini berapa proyek, tahun lalu berapa, dilihat saja itu aja, Kalau dibilang tidak ada dana kenapa pekerjaan di Lolak itu jalan terus yang lain jalan terus, Ini diliat aja, masuk berapa besar bailang dan Mahawu, kasian , televisi hancur semua hancur,” ujar Yongkie Limen dalam rapat tersebut
Lanjut yongkie mengatakan, Jika pihak balai mengatakan selama 3 tahun ini tidak ada dana “waduh, selama 3 tahun ada proyek yang jalan tetapi untuk sungai mahawu dan bailang itu gimna, Ini cuman persoalan niat sebenarnya jadi sorry ini selama 3 tahun,” tutur Yongkie
Kembali yongkie mengatakan, Jangan ketika pihak balai kesana terus jadi permasalahan lagi dengan masyarakat
“Masyarakat sudah peka, sudah bosan melihat supermie, sudah bosan melihat bantuan beras, caleg ini dan sebaginya semua datang Disana, masyarakat sudah bosan, Karena usaha dan mata pencaharian mereka sekejap habis oleh banjir,” ungkap yongkie
Lanjutnya lagi, untuk Mahawu dan bailang itu kalau hujan 2 jam, masyarakat sudah akan berpikir mencari tempat untuk mengungsi lagi, karena takut kena banjir lagi
“Lewat 1 malam saja itu, sudah meluap airnya itu Jadi kalau dari pihak balai mengatakan tidak ada dana itu, waduh itu lucu , ada niat ngak itu aja, Saya anggota DPRD dapil Manado, takut saya kesitu karna pasti di maki maki oleh masyarakat,” tuturnya
Pungkas yongkie mengatakan, bahwa mereka tidak bisa marah kepada masyarakat, karena harapan dari mereka itu kepada pemerintah dan anggota DPRD.(Advetorial)
Peliput :Candle
Editor : Kifli
Komisi III DPRD Sulut Gelar RDP Bersama Balai Sungai Sulawesi I, Bahas Masalah Sungai Bailang & Mahawu
