Pada Rabu (11/10/2023) pagi, puluhan orang tua siswa SD Inpres Klabat menyambangi sekolah tersebut dan menyatakan menolak Femmy Iroth kembali menjabat Kepsek.
Minut, Infosulut.id – Sejumlah orang tua siswa menolak Femmy Iroth SPd yang kembali bertugas sebagai Kepala SD Inpres Klabat, Kabupaten Minahasa Utara, Sulut. Sebelumnya, karena berbagai kasus, Femmy Iroth telah diganti Rasni Bone sebagai Plh Kepala Sekolah selama 3 bulan.
Pada Rabu (11/10/2023) pagi, puluhan orang tua siswa SD Inpres Klabat menyambangi sekolah tersebut dan menyatakan menolak Femmy Iroth kembali menjabat Kepsek.
Mereka juga menanyakan perihal dugaan adanya pungli bagi siswa yang menerima bantuan PIP yang dipotong Rp50 ribu per siswa.
Selain puluhan orang tua siswa yang datang ke sekolah, anak-anak mereka tidak sekolah sebagai bentuk penolakan terhadap Femmy Iroth.
Salah satu Orang tua siswa, Farida Rumagit bersama teman – temannya Suryani, Murni, Fadhila, Masna, Irma dan lainnya mengatakan, mereka tidak mau menerima Femmy kembali jadi kepsek karena sekolah tidak maju. Bahkan sudah 90 persen kursi, meja yang sudah rusak parah tidak diperbaiki atau diganti.
“Lebih parah lagi WC siswa pun sudah rusak tidak bisa dipakai, dan hanya pinjam di SMPN Satu Atap,” ujarnya mewakili puluhan orang tua.
Dia juga mengungkapkan, ada bantuan PIP yang diberikan kepada siswa, tetapi harus menyetor Rp50 ribu per anak di sekolah.
“Intinya, kami tidak mau Ibu Femmy menjadi Kepsek. Kalau jadi guru biasa silahkan. Bukan berarti Kepsek harus ibu Rasni Bone, siapa saja jadi Kepsek kami menerima asalkan bukan ibu Femmy,” ujarnya.
Dia mengatakan, aksi orang tua siswa saat itu murni hanya spontanitas, tidak ada hasutan dari pihak manapun apalagi Ibu Rasni Bone.
“Kalaupun Ibu Femmy tetap jadi Kepsek, terpaksa kami akan memindahkan anak-anak kami ke sekolah yang lain,” ujar dia.
Rasni Bone yang baru saja menerima nota dinas kembali menjadi guru saat dikonfirmasi mengatakan, dia tidak tahu para orang tua akan datang ke Sekolah dan nanti mereka datang di Sekolah baru diketahui.
Dalam pertemuan dengan orang tua siswa, Femmy Iroth serta Pengawas dari Dinas Pendidikan Minahasa Utara, Rasni menyatakan, tidak pernah menghasut ataupun menyuruh orang tua siswa untuk menyampaikan aspirasi seperti ini.
Saat ditanya keadaan siswa, Rasni mengungkapkan dari 101 siswa yang tercatat di Dapodik, yang hadir hanya sekira 45 persen. Sisanya tidak sekolah.
“Kebetulan dalam pertemuan tersebut ada pengawas dari Dinas Pendidikan, jadi kami sudah sampaikan semua, tinggal menunggu arahan dari Dinas,” kuncinya.
Mereka pun menyuarakan kalau Kepsek Femmy Irot tidak dipindahkan, akan datang kembali dengan orang tua lebih banyak lagi untuk menggelar aksi penolakan ke Sekolah hingga ke Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa Utara dan DPRD Minut pada Jumat 13 Oktober 2023. ***





