Bayi Anoa Ke-4 Lahir Secara Caesar Bernama Raden di ABC BPSILHK Manado

oleh -144 views

Raden, bayi anoa yang baru dilahirkan di Anoa Breeding Center sedang bercengkeraman dengan induknya Denok

Manado, Infosulut.id – Raden menjadi nama yang dipilih oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, untuk bayi Anoa yang lahir pada Senin (16/1) di Anoa Breeding Centre (ABC) yang dikelola oleh Balai Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPSILHK) Manado bekerja sama dengan BKSDA Sulawesi Utara (Sulut).

Bayi Anoa bernama Raden ini berjenis kelamin jantan, dan lahir dengan berat 6,1 kilogram dengan panjang badan 52 cm. Anoa ini lahir dari induk anoa betina bernama Denok dan anoa jantan Rambo yang tinggal di ABC BPSILHK Manado.

Kelahiran Raden terasa lebih spesial, karena ini merupakan bayi Anoa pertama yang sukses melahirkan dengan operasi Caesar. Raden sendiri merupakan kelahiran ke-4 di ABC BPSILHK Manado setelah diresmikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar pada 5 Februari 2015.

“Dengan demikian, Anoa Breeding Center (ABC) kini telah memiliki sembilan ekor anoa dengan komposisi empat jantan dan lima betina,” kata Kepala BPSILHLK Manado, Heru Setiawan, S.Hut, M.Sc, saat merilis kelahiran bayi Anoa ini, Kamis (2/1).

Heru menjelaskan, Anoa atau nama ilmiahnya Buballus sp, menjadi salah satu pengisi keanekaragaman hayati di kawasan Wallacea yang perlu diperjuangkan kelestarian.

“Anoa adalah hewan endemik Sulawesi dan dilindungi oleh Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.20/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2018 tentang Penetapan Jenis Tumbuhan Dan Satwa Yang Dilindungi,” kata Heru.

“Anoa juga digolongkan sebagai satwa terancam punah dalam IUCN Red List of Threatened Animal dan masuk ke dalam Appendix I CITES. Kelahiran anoa ini tentu saja membawa angin segar dan harapan baru bagi dunia konservasi satwa endemik anoa mengingat populasi anoa yang terus menurun,” ujarnya lagi.

Sementara, drh. Afifah Hasna, dokter hewan yang menangani proses kelahiran secara caesar bayi Anoa Raden, menyebutkan jika saat ini kondisi induk dan bayi anoa dari pengamatan tim dokter hewan ABC dalam keadaan sehat.

Menurutnya, terdapat perkembangan yang cukup baik sejak kelahiran Raden, di mana indukan Denok kini sudah berinteraksi dengan baik bersama anaknya.

“Indukan dan bayi Anoa Raden kini dalam kondisi sehat. Keduanya kini sudah ditempatkan dalam satu lokasi, di mana bayi Anoa juga sudah menyusui ke induknya,” kata Afifah.

Sementara melalui Kepala BKSDA Sulut, Askhari Dg, Masikki, S.Hut menyampaikan, anoa ini adalah satwa endemik yang tidak ada didaratan lainnya selain di Sulawesi .

“Maka anoa ini harus kita jaga dan pertahankan serta lestarikan karena populasinya juga sampai saat ini terus menurun,”kata Askhari.

Menurunnya populasi anoa lanjut Askhari dikarenakan banyaknya pemburuan satwa tersebut oleh masyarakat.

“Anoa ini paling besar badannya dibandingkan rusa dan babi hutan sehingga banyak masyarakat yang memburunya,”jelasnya.

Anoa Breeding Center (ABC) sendiri telah menjalin kerja sama untuk mendukung pelestarian satwa endemik Sulawesi ini dengan BKSDA, dan mendapat dukungan dari mitra, yaitu PT Cargill Indonesia-Amurang.

Menurut Imelda Tandako dari PT Cargill Indonesia-Amurang bahwa sejak 2015 mereka sudah bekerjasama dengan ABC Manado.

“Ini merupakan langkah strategis sebagai bagian dari bentuk komitmen PT Cargill Indonesia dalam melestarikan bumi dan lingkungan,”jelas Imelda.

Kata dia, hingga saat ini unit bisnis kopra PT Cargill Indonesia di Amurang telah andil dalam membangun sarana dan prasarana pendukung dalam upaya pelestarian anoa di ABC Manado.

“Kami telah membangun klinik dan fasilitasnya, kandang serta berkelanjutan menyediakan dokter hewan dan keeper untuk kelangsungan konservasi anoa,”tutupnya. (Kifli).