Wagub Apresiasi MoU Kanwil BKKBN Dengan 5 Universitas di Sulut Dalam Penanganan Stunting

oleh -281 views

Manado, Infosulut.id – Penanganan stunting secara serius dan menjadi tugas bersama. Demikian dikatakan Wakil Gubernur Propinsi Sulawesi Utara (Sulut) Drs Steven Kandouw, saat buka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Bangga Kencana Propinsi Sulut tahun 2022 di salahsatu hotel ternama di Manado.

Wagub juga memberi apresiasi
Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepakatan antara Kanwil BKKBN Sulut dengan 5 Universitas di Sulut.

Kata Wagub, benang merah penanganan stunting dan Sumber Daya Manusia (SDM) spektrumnya antara lain seluruh stakeholder kemasyarakatan harus ikut serta dengan pencegahan stunting dan Wagub mencontohkan penanganan stunting di negara tetangga Singapura.

“Benang merahnya ini disampaikan ke pengurus terkait menangani stunting ini apakah benar menangani stunting dengan baik, sudah bukan rahasia lagi bahwa mengurus BKKBN di Kabupaten Kota pejabat kelas 3. Dinas PU, Dinas pendidikan hebat-hebat,” kata Wagub Kandouw.

Dijelaskan Wagub, tupoksi mengurus ini luar biasa karena tujuan sangat mulia, bagaimana konsernya masalah stunting ini. Hampir setengah dekade ini prioritas pembangunan infrasturktur. Padahal jangan lupa pembangunan SDM.

Lanjut Wagub, di Singapura bayi dalam perut ibu sudah dimonitor apa langkah-langkah. Diteruskan atau tidak. Kita belum sampai ke situ paling tidak upaya ikhtiar semangat rencana kita menghasilkan SDM baik. Tindakan stunting harus kita dukung bersama.

Apalagi menurut mantan Ketua DPRD Sulut itu, Presiden Joko Widodo sangat konsen dalam penanganan stunting.”Pak presiden sangat konsen. Tugas diberikan ke kita semua. Kita sadari Sulut tidak tinggi, tapi paling tidak ada kabupaten kategori lain. Nanti dibahas di rakerda seperti apa kita rekomendasikan. Peran kita melawan stunting dengan upaya peningkatan SDM. Ini menandakan bagaimana pentingnya masalah stunting ini, jangan dianggap remeh Pemkab kabupaten kota jangan menyepelekan, jangan dinomorduakan ini harus dihadapi dengan ikhtiar serta ada anggaran supaya betul-betul upaya terwujud,” tegas Wagub Kandouw.

Kepala Kantor Wilayah BKKBN Sulut Tino Tandayu mengakui penanganan masalah stunting harus dilakukan dengan serius karena menyangkut generasi emas penerus bangsa.

“Memang masih ada daerah di Sulut yang rawan Stunting, namun itu akan dibicarakan dalam Rakerda,” jelas Tandayu yang menyayangkan kurangnya kegiatan penanganan stunting di kabupaten kota walaupun ada anggaran yang bersumber dari DAK.”Penyebabnya minimnya inovasi dalam melakukan kegiatan penanganan stunting,” tutupnya.(Kifli).